Apa yg sedang Q rasakan sekarang semakin complicated saja. Gak taulah, mungkin ini efek dari sebuah hubungan yg masih nggantung, dibilang HTS juga bukan, Q sendiri juga gak tau apa namanya. Mungkin Q nya saja yg terlalu sensitif, karena ini menyangkut masalah perasaan Q, masalah perasaan seorang wanita. Entah berapa lama Q akan mampu bertahan dalam kondisi dan situasi seperti ini. Kalo ditanya apa saja usaha yg sudah dilakukan, kaya'nya blom ada, karena Q gak tau apa yg harus Q perbuat untuk keluar dari masalah ini. Mungkin benar kalau cinta tak harus memiliki, cinta tak butuh pembalasan, itu kalau sudah disampaikan kepada pihak kedua, tapi kalau ini belum sampai kepada pihak kedua, itu bedanya. Kalau harus megungkapkan perasaan ini, saya belum siap untuk jawaban yg paling buruk, takut kalau dia sudah tahu perasaan Q yg sebenarnya dia malah menjauh dari Q, itu yg paling Q takutin, tidak bisa memilikinya sudah merupakan sebuah 'kesakitan', apakah mau ditambah dengan tidak bisa menjadikannya seorang teman? Entahlah, Q bingung ... Sudah sering Q mendengar seorang wanita yg lebh dulu menyampaikan perasaan cintanya kepada seorang yg disukainya, tapi bagi Q itu masih hal yg tabu, saya belum bisa mempraktekkannya. Sulit bagi Q untuk melakukannya. Entah apa yg membuat Q memilih dia, kalo masalah penampilan, dia jauh dari penampilan pemuda masa kini, tapi mungkin itu yg buatQ menyukainya, dia begitu sederhana, apalagi kalau masalah agama, dia begitu memegang teguh prinsip itu, itu yg paling Q suka. Jarang2 jaman sekarang ada seorang pemuda yg seperti itu, mungkin kalau sudah jadi kepala keluarga dia bakal jadi imam yg baik, dan bisa membimbing keluarganya menuju keluarga yg agamis. Itu merupakan cita2 Q, membentuk keluarga yg SAMARA, yg berpondasikan pada tiang agama, walaupun untuk menikah masih dalam tahap pemikiran dan pemikiran. Di usiaku yg menginjak 22 tahun 4 bulan 7 hari, tentu sudah bukan usia untuk main2, walaupun diri kadang masih ingin bebas, masih ingin menjalin pertemanan lebih luas lagi untuk belajar memahami karakter orang lain, tapi layaknya merpati yg terbang kesana kemari, adakalanya mereka kembali ke kandangnya, begitu pula seorang wanita. Apalagi kalau mndengar pertanyaan orang tua, kapan dan kapan? Mana calonmu, sudah menemukankah?!! Maklum, orang tua akan mulai gusar apabila melihat anak gadisnya belum juga menikah, apalagi di kampung teman2 seusia Q sudah banyak yg punya anak. Makanya mereka begitu khawatir, takut anak gadisnya keasyikan berkarier sehingga lupa mencari jodoh. Q pun mencoba meyakinkan mereka, bahwa Allah telah menciptakan makhlukNYA berpasang2an, mungkin belum dipertemukan saja, suatu saat di waktu yg tepat pasti Allah akan mempertemukan Qta dengan belahan jiwa Qta. Berprasangka baiklah, Allah Maha Tahu apa yg terbaik bagi makhlukNYA.
" Allaahumma thowwil 'umronaa fii thaa'atika wa thaa'ati rasuulika waja'alana min 'ibaadikasshaalikhiin ... Ya Allah panjangkanlah umur kami untuk taat kepada MU dan taat kepada Rasul MU, jadikanlah kami kedalam orang2 yg shaleh "
Tidak ada komentar:
Posting Komentar